Buka akun
Buka akunMasuk
Buka akun

27 Okt 2025

Strategi

Indikator Teknis yang Wajib Diketahui Setiap Trader

Dalam pelajaran ini
Indikator Teknis yang Wajib Diketahui Setiap Trader

Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam Forex. Untuk menjadi trader yang sukses, Anda perlu memahami analisis teknis. Sebagian besar dari ini adalah mempelajari indikator teknis.

MACD, RSI, atau Stochastic sebenarnya tidak serumit namanya. Dalam artikel ini, kami akan membantu Anda memahami cara kerja beberapa indikator teknis paling populer dan cara indikator ini dapat membantu Anda.

MACD, RSI, atau Stochastic sebenarnya tidak serumit namanya.

Indikator Forex yang paling populer didasarkan pada data harga. Indikator ini memperhitungkan volume, volume tick, atau informasi lain tergantung pada pasar dan perangkat lunak trading.

Indikator teknis terbaik untuk trader Forex

Memilih indikator sesuai kondisi pasar

Setiap pasar bergerak berbeda-beda. Indikator yang Anda gunakan harus cocok dengan lingkungan pasar agar tidak tertipu sinyal palsu.

Pasar Trending (moving average, MACD, ADX, dan Ichimoku): Saat pasar sedang tren ke satu arah, bergerak naik atau turun dengan momentum, Anda membutuhkan indikator yang membantu Anda tetap mengikuti pergerakan tanpa keluar terlalu awal. Moving average menghaluskan pergerakan harga dan menunjukkan arah tren. MACD dan ADX memberikan konfirmasi bahwa tren tersebut memiliki kekuatan.

Pasar Sideways (RSI, Stochastic RSI, Bollinger Bands): Terkadang harga hanya berfluktuasi di antara level support dan resistance, tanpa pernah menembus keduanya. Oscillator, seperti RSI dan Stochastic RSI, memberi Anda sinyal ketika harga telah naik atau turun terlalu jauh, sedangkan Bollinger Bands menunjukkan batas-batas rentang harga.

Pasar Fluktuatif (ATR, Bollinger Bands): Ketika pasar bergerak naik turun dengan cepat, kelola risiko. ATR (Average True Range) memberi gambaran seberapa besar harga bergerak secara rata‑rata. Bollinger Bands melebar dan menyempit sesuai volatilitas, membantu Anda mendeteksi ketika pasar mulai “memanas”.

Jenis pasarIndikatorFungsinya
TrendingMA, MACD, ADX, IchimokuMengikuti dan mengonfirmasi tren
SidewaysRSI, Stochastic RSI, Bollinger BandsMendeteksi pembalikan di support atau resistance
FluktuatifATR, Bollinger BandsMenyesuaikan level stop dan target profit

1. Moving average

Moving average (MA) membantu mengidentifikasi dan mengikuti tren. MA adalah garis yang menunjukkan nilai rata‑rata harga selama periode waktu yang dipilih. MA tidak memprediksi harga masa depan, melainkan menggambarkan arah pasar saat ini. MA menghaluskan volatilitas dan menghilangkan kebisingan agar Anda bisa fokus pada tren utama, bukan koreksi sementara. Suatu tren dianggap bullish ketika harga pasangan mata uang berada di atas MA, dan bearish ketika harga berada di bawah MA.

Kelebihan:

  • Menentukan arah tren.

  • Mendeteksi pembalikan tren.

  • Menunjukkan level support/resistance potensial.

Kekurangan:

  • Tertinggal dari harga saat ini (bereaksi lebih lambat dibandingkan grafik harga karena indikator ini didasarkan pada data harga historis).

Tip:

  • Empat jenis moving average adalah: simple (SMA), exponential (EMA), linear weighted, dan smoothed. EMA memberi bobot lebih pada harga terbaru sehingga bereaksi lebih cepat. SMA menghaluskan kebisingan dan memberi gambaran jangka panjang yang lebih jelas.

Tip & pengaturan kerangka waktu

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: SMA/EMA periode 20, 50, 100, 200.

  • MA lebih pendek (10–20) berguna untuk trading intraday, tetapi menghasilkan lebih banyak sinyal palsu.

  • MA lebih panjang (100–200) pada grafik harian atau mingguan membantu mengurangi kebisingan.

  • Kesalahan umum: memakai terlalu banyak MA di satu grafik sehingga membingungkan

2. RSI

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum yang menunjukkan seberapa cepat harga bergerak dan jika harga sudah terlalu tertekan ke satu arah. Saat RSI memasuki area ekstrem, itu sering menandakan pasar berpotensi mengalami jeda atau pembalikan.

  • RSI di atas 70 menunjukkan kondisi overbought: pembeli dapat take profit di sini sehingga harga berpotensi turun.

  • RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold: penjual bisa kehabisan tenaga sehingga harga berpotensi memantul.

  • Divergensi: jika harga membuat high baru, tetapi RSI membuat lower high, momentum melemah dan kemungkinan pembalikan dapat terjadi. Prinsip yang sama berlaku sebaliknya saat tren turun.

RSI

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: RSI periode 14

  • Level klasik: 70/30. Pada tren kuat, perlebar ke 80/20

  • Terbaik pada grafik H1 hingga harian

  • Grafik M5–M15 biasanya terlalu bising

  • Kesalahan umum: membuka posisi short saat RSI > 70 atau long saat RSI < 30 tanpa memperhatikan konteks tren

Kelebihan:

  • Mudah dibaca: garis yang bergerak antara 0 dan 100

  • Berguna untuk mendeteksi pembalikan dan titik exhaustion

  • Dapat dipadukan dengan indikator tren, seperti moving average

Kekurangan:

  • Di tren kuat, RSI bisa tetap berada di zona overbought atau oversold dalam jangka waktu panjang. Banyak trader sering kali masuk terlalu dini.

Kesimpulan RSI memberi gambaran cepat tentang momentum dan kemungkinan titik balik. Gunakan untuk memfilter entri dan exit, tetapi selalu konfirmasikan dengan alat lain, seperti indikator volatilitas atau tren.

Stochastic Oscillator — momentum dan pembalikan

Stochastic Oscillator adalah alat momentum yang melihat posisi harga penutupan relatif terhadap high dan low di periode terakhir. Ini memberi sinyal awal kemungkinan pembalikan lewat pembacaan overbought/oversold dan crossover.

Cara membacanya:

  • Jika nilai di atas 80, pasar sedang overbought. Pergerakan naik kemungkinan mulai kehilangan tenaga.

  • Jika nilai di bawah 20, pasar sedang oversold. Saat ini, tekanan jual mungkin sudah selesai.

  • Perhatikan crossover. Ketika garis cepat (%K) melintas ke bawah garis lambat (%D) di zona overbought, itu bisa menandakan sinyal jual. Sebaliknya, ketika %K melintas ke atas %D di zona oversold, itu bisa menjadi sinyal beli.

Image_3.jpg

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: 5,3,3 (%K dan %D)

  • Overbought di atas 80, oversold di bawah 20

  • Paling baik pada grafik M15 hingga H4 untuk timing pembalikan

Kelebihan:

  • Bereaksi cepat terhadap perubahan momentum

  • Berguna untuk mendeteksi pembalikan jangka pendek

  • Berfungsi dengan baik di pasar sideways atau range-bound

Kekurangan:

  • Dapat menghasilkan sinyal palsu saat tren kuat

  • Memerlukan konfirmasi dari alat lain untuk menghindari whipsaw (sinyal bolak‑balik yang menyesatkan)

2. Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah tiga garis MA yang membantu mengukur volatilitas pasar. Garis tengah biasanya berupa SMA 20 periode yang menunjukkan arah tren. Garis atas dan bawah (pita volatilitas) berada pada dua standar deviasi di atas dan di bawah garis tengah. Harga cenderung berputar‑putar di sekitar garis tengah. Ketika pita luar melebar, volatilitas pasar meningkat, dan sebaliknya. Periode volatilitas tinggi dan rendah sering bergantian sehingga penyempitan pita sering kali menandakan bahwa volatilitas akan meningkat tajam.

Kelebihan:

  • Sangat berguna di pasar sideways, karena garis‑garisnya bisa dipakai sebagai level support dan resistance.

Kekurangan:

  • Kurang berguna pada pasar yang sedang tren

  • Perlu konfirmasi dari indikator lain

Cara membacanya:

Semakin dekat harga ke pita atas, aset tersebut semakin overbought. Biasanya kenaikan melambat lalu berbalik.Pergerakan di atas pita atas atau di bawah pita bawah harus dibaca menurut konteks pasar: Dalam kondisi sideways, sentuhan pita sering menandakan kelelahan dan potensi pembalikan. Dalam tren kuat, harga bisa “mengikuti” pita (walk the band) dan penembusan pita bisa mengonfirmasi kelanjutan tren. Selalu konfirmasikan dengan filter tren atau alat momentum sebelum mengambil keputusan.

Cara membacanya

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: SMA 20 periode dengan 2 standar deviasi

  • Paling efektif pada kerangka waktu H1 hingga harian. Kerangka waktu sangat rendah sering menghasilkan "fakeout"

  • Kesalahan umum: menganggap setiap sentuhan pita sebagai sinyal pembalikan

3. ATR

Average True Range (ATR) mengukur volatilitas. Ini memberi tahu kita seberapa besar pasar biasanya bergerak dalam periode tertentu. Trader sering memakai ATR untuk menetapkan stop dan mengelola risiko karena nilainya menyesuaikan diri secara otomatis saat pasar menjadi lebih sibuk atau lebih tenang. Untuk setiap bar, ATR mengambil nilai terbesar dari tiga perhitungan: high dikurangi low hari ini, high hari ini dikurangi close kemarin, atau close kemarin dikurangi low hari ini. Nilai “true range” itu lalu dirata‑rata selama sejumlah periode, umumnya 14. ATR hanya fokus pada volatilitas, yaitu lebar ayunan harga, bukan arah pergerakan.

Cara membacanya

  • Jika ATR naik, ayunan harga membesar. Jika ATR turun, pasar menjadi lebih tenang.

  • ATR membantu menghindari stop yang terlalu ketat. Jika ATR menunjukkan 50 pip pada EURUSD, stop 10 pip kemungkinan besar terambil oleh kebisingan. Menggunakan 1–2× ATR untuk menentukan jarak stop biasanya lebih aman.

  • Aturan praktis cepat adalah pembacaan di atas 25 umumnya menunjukkan kondisi tren kuat. Nilai di bawah 25 biasanya berarti pasar lemah atau datar.

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: 14 periode

  • Dapat digunakan di semua kerangka waktu

  • Paling efektif bila digabung dengan alat tren. Misalnya pada tren naik, ATR membantu menempatkan stop yang tidak mudah tersentuh oleh pullback normal.

Kelebihan:

  • Menyesuaikan diri secara alami dengan kondisi pasar sehingga stop dan ukuran posisi Anda ikut beradaptasi saat volatilitas berubah

  • Berfungsi di semua pasar dan kerangka waktu

  • Berbentuk garis, sehingga mudah dibaca

Kekurangan:

  • Pada pasar yang sangat tenang, sulit menemukan level stop yang ideal

  • Perlu dipakai bersama alat lain karena ATR sendiri tidak memberikan sinyal trading

4. MACD

MACD (moving average convergence/divergence) adalah oscillator yang mengukur kekuatan pendorong di balik pergerakan pasar. MACD membantu menunjukkan ketika pasar mulai “lelah” bergerak ke satu arah dan berpotensi butuh istirahat (koreksi). Oscillator yang mencapai level ekstrem sering kali berpotensi kembali ke rata‑rata. Koreksi ini bisa terjadi sebelum perlambatan atau pembalikan harga, meski tren kuat kadang tetap berlanjut. Selalu cari konfirmasi tambahan.

Begini caranya:

  • Garis MACD adalah selisih antara EMA 12-periode dan 26-periode.

  • Garis Sinyal adalah EMA 9-periode dari garis MACD.

  • Histogram adalah grafik batang yang menunjukkan jarak antara garis MACD dan garis Sinyal.

Cara membacanya:

  1. Kenaikan/penurunan tajam: pertimbangkan jual saat batang histogram mulai mengecil setelah kenaikan besar. Pertimbangkan beli saat batang histogram mulai membesar setelah penurunan besar.

  2. Crossover antara histogram dan garis sinyal: beli saat histogram MACD naik melewati garis sinyal. Jual saat histogram MACD turun melewati garis sinyal.

  3. Garis nol sebagai konfirmasi tambahan: ketika MACD melintasi garis nol, ini menandakan kekuatan bullish atau bearish. Ini bisa menjadi sinyal beli saat histogram MACD naik di atas 0 dan sinyal jual saat turun di bawah 0.

  4. Divergensi: jika harga membuat high baru, tetapi MACD turun, rally tidak dikonfirmasi oleh indikator dan berisiko berakhir. Begitu juga sebaliknya.

Cara membacanya

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: EMA 12, EMA 26, dan EMA 9 (garis sinyal)

  • Paling cocok pada kerangka waktu H1 dan lebih tinggi

  • Sinyal cenderung bising pada kerangka waktu M1–M5

  • Kesalahan umum: hanya mengandalkan crossover tanpa mempertimbangkan konteks tren yang lebih luas

Kelebihan:

  • MACD dapat digunakan baik di pasar yang sedang tren maupun yang bergerak sideways

  • Jika memahami MACD, Anda akan lebih mudah mempelajari cara kerja oscillator lain

Kekurangan:

  • Indikator ini tertinggal dari grafik harga sehingga beberapa sinyal datang terlambat dan tidak diikuti oleh pergerakan pasar yang kuat.

5. ADX

Average Directional Index (ADX) mengukur seberapa kuat sebuah tren. Indikator ini didasarkan pada dua garis lain: +DI dan –DI, yang melacak pergerakan naik dan turun harga. Garis ADX sendiri adalah rata-rata yang dihaluskan dari selisih keduanya.

  • Saat ADX di bawah 20, pasar cenderung lemah dan bergerak sideways.

  • Saat ADX naik di atas 25, tren mulai terbentuk.

  • Saat ADX menembus di atas 40, tren kuat dan momentum meningkat.

  • Jika ADX mulai turun, tren kehilangan tenaga meskipun harga masih bergerak ke arah yang sama.

ADX

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Pengaturan default adalah 14 periode

  • Pembacaan di atas 25 menandakan adanya tren, sementara pembacaan di bawah 20 menunjukkan pasar sideways

  • Lebih andal di grafik H4 dan harian dibandingkan kerangka waktu lebih pendek

  • ADX tidak menunjukkan arah, hanya mengukur kekuatan tren

Kelebihan:

  • Ini membantu menyaring trading. Jika ADX di bawah 20, Anda bisa melewatkan setup lemah di pasar yang flat

  • Ini mengonfirmasi breakout. Jika ADX naik saat terjadi breakout, pergerakan itu kemungkinan besar valid

Kekurangan:

  • Ini tidak memberi tahu jika pasar bullish atau bearish, jadi kombinasikan dengan alat tren lain, seperti moving average atau MACD

  • Ini bisa lambat bereaksi karena memakai rata-rata yang dihaluskan

6. Fibonacci retracement dan extension

Fibonacci retracement adalah garis yang Anda tempatkan pada grafik untuk menyoroti kemungkinan area support atau resistance. Garis ini didasarkan pada rasio dari deret Fibonacci, dengan level umum, seperti 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%. Trader memperhatikan area-area ini karena harga sering berhenti atau bahkan berbalik saat menyentuhnya.

Cara menggunakan retracement:

  • Dalam tren naik, setelah rally kuat, level retracement dapat menunjukkan di mana pembeli mungkin masuk kembali.

  • Dalam tren turun, setelah selloff, level tersebut dapat menandai area di mana penjual mungkin kembali muncul.

  • Perhatikan level 38,2% dan 61,8%.

Fibonacci retracement dan extension

Extension: Setelah pullback selesai, Fibonacci extension memproyeksikan target potensial untuk pergerakan berikutnya. Level umum adalah 127,2%, 161,8%, dan 261,8%. Banyak trader menggunakan level ini sebagai zona take-profit alami saat mengikuti tren.

Extension

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: level retracement 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 78,6%; level extension 127,2%, 161,8%

  • Berfungsi di semua kerangka waktu

  • Lebih andal pada swing H4–Daily

Kelebihan:

  • Sangat mudah diterapkan

  • Semakin kuat jika tumpang tindih dengan sinyal lain, seperti moving average, Bollinger Bands, atau support dan resistance sebelumnya

Kekurangan:

  • Bersifat subjektif karena retracement Anda bergantung pada swing point yang dipilih

  • Tidak andal jika digunakan sendirian

7. Ichimoku

Ichimoku adalah sistem trading yang menggabungkan beberapa konsep sekaligus sehingga Anda bisa melihat tren, momentum, serta support/resistance dalam satu tampilan. Komponennya terdiri dari:

  • Kijun-sen (garis dasar): menunjukkan tren menengah. Anggap ini sebagai titik keseimbangan pasar.

  • Tenkan-sen (garis konversi): menyoroti tren jangka pendek. Respons cepat dan memperlihatkan perubahan momentum terbaru.

  • Senkou Span A & B (awan, atau Kumo): memproyeksikan support dan resistance masa depan.

  • Chikou Span (garis lagging): memeriksa momentum dengan membandingkan harga saat ini terhadap level historis.

Cara membacanya:

  • Harga di atas awan mengindikasikan pasar bullish. Di bawah awan berarti bearish, dan di dalam awan menandakan konsolidasi.

  • Persilangan Tenkan-sen di atas atau di bawah Kijun-sen dapat menjadi sinyal beli atau jual.

  • Tepi awan bertindak sebagai support dan resistance dinamis.

  • Awan yang tebal menunjukkan penghalang kuat, sedangkan yang tipis mengindikasikan support/resistance yang lebih lemah.

Ichimoku

Tip & pengaturan kerangka waktu

  • Default: 9, 26, dan 52, berdasarkan praktik trading tradisional Jepang

  • Paling efektif di grafik harian dan mingguan, meski H4 juga banyak digunakan

  • Kesalahan umum: hanya fokus pada persilangan Tenkan/Kijun dan mengabaikan awan

Kelebihan:

  • Menggabungkan tren, momentum, serta support/resistance

  • Cocok untuk strategi trend-following dan breakout

Kekurangan:

  • Terlihat rumit untuk pemula

  • Kurang efektif di grafik yang sangat pendek

Cara menggabungkan indikator: setup siap pakai

Mengandalkan satu indikator saja bisa membuat Anda melewatkan keseluruhan gambaran. Berikut adalah beberapa cara praktis menggabungkan dua atau tiga indikator yang saling melengkapi.

Contoh 1: MA + MACD — tren dengan konfirmasi momentum Gunakan MA untuk menentukan arah umum. Lalu tunggu crossover MACD untuk mengonfirmasi entry. Ini membantu Anda menghindari trading melawan tren dan meningkatkan peluang menangkap pergerakan yang kuat. 

Contoh 1

Contoh 2: Bollinger Bands + MA — mengidentifikasi breakout Saat pita menyempit, itu sering menandakan potensi breakout. Jika harga menembus di luar pita searah dengan MA, breakout tersebut punya peluang besar untuk berlanjut.

Contoh 2

Contoh 3: Bollinger Bands + MACD — menyaring sinyal palsu Ketika harga menyentuh pita luar, itu bisa berarti kelelahan atau kelanjutan tren. Gunakan MACD untuk memutuskan. Jika momentum melemah, berhati-hatilah. Jika momentum meningkat, breakout lebih dapat diandalkan.

Contoh 3

Contoh 4: RSI + MACD — konfirmasi momentum

RSI menyoroti area overbought dan oversold. Crossover MACD mengonfirmasi saat momentum benar-benar berubah. Misalnya, setup beli kuat terjadi ketika RSI keluar dari zona oversold dan MACD memberi bullish crossover.

Contoh 4

Contoh 5: Ichimoku + RSI — tren dan kelelahan

Ichimoku menentukan tren dengan menunjukkan jika harga berada di atas atau di bawah awan. RSI mengingatkan saat momentum sudah tertarik terlalu jauh. Contohnya, jika harga di atas awan, trennya bullish. Namun, jika RSI di atas 70, sebaiknya tunggu pullback sebelum entry.

Contoh 5: Ichimoku + RSI — tren dan kelelahan

Contoh 6: Stochastic + Bollinger Bands — timing pembalikan

Pita menunjukkan ekstrem harga; Stochastic menandai titik saat momentum berbalik. Contoh: harga menyentuh pita atas sementara Stochastic turun dari area overbought — sinyal short.

Contoh 6

Contoh 7: ADX + MA — filter tren

MA menunjukkan arah, ADX menunjukkan kekuatan. Entry hanya ketika harga di atas MA dan ADX > 25. Lewatkan sinyal datar ketika ADX < 20.

Contoh 7

Peringatan risiko: Meski indikator saling melengkapi, tidak ada setup yang sempurna. Selalu trading dengan stop-loss dan take-profit. Indikator bisa memandu, tetapi disiplin dan manajemen risiko yang menjaga modal Anda.

Indikator leading vs. lagging

Sebagian indikator memberi sinyal lebih awal, sementara yang lain mengonfirmasi sesuatu yang sudah berjalan. Pahami fungsi masing-masing agar Anda bisa memilih alat yang tepat untuk situasi tertentu.

Indikator leading Indikator leading digunakan untuk “mendahului” harga. Indikator ini memberi sinyal sebelum pergerakan benar-benar terjadi. Trader memakainya untuk mengantisipasi potensi reversal atau breakout yang akan datang.

  • Contoh: RSI, Stochastic, dan Fibonacci retracement.

  • Sangat berguna saat pasar berkonsolidasi/ranging atau berada di level yang berpeluang berbalik.

  • Tidak selalu akurat. Jika tren sangat kuat dan terus berlanjut, indikator leading bisa “memanggil” reversal yang tidak terjadi.

Indikator lagging Indikator lagging mengikuti harga dan mengonfirmasi apa yang sudah berlangsung. Indikator ini tidak dirancang untuk menangkap awal pergerakan, melainkan meredam kebisingan dan membantu melihat tren.

  • Contoh: Moving average (MA), MACD, Bollinger Bands, ADX, dan Ichimoku.

  • Paling efektif untuk mengikuti momentum di pasar yang sedang tren.

  • Karena konfirmasi datang belakangan, Anda mungkin melewatkan titik entry yang ideal.

Gunakan keduanya

Indikator leading bisa menyoroti potensi setup, sementara indikator lagging memberi tahu jika pergerakan itu benar-benar punya kekuatan. Misalnya, RSI menunjukkan kondisi oversold. Itu adalah petunjuk leading. Jika MACD juga mengarah ke tren naik, itu adalah konfirmasi lagging. Keduanya bersama-sama memberi alasan lebih kuat untuk mengambil posisi long.

Memilih indikator yang tepat

Kasus penggunaanHal yang perlu diperiksaIndikator terbaik
Arah trenApakah pasar bergerak naik atau turun?Moving Average, MACD, Ichimoku
Kekuatan trenApakah tren kuat atau lemah?ADX, Ichimoku
Momentum & kelelahanApakah momentum melemah?RSI, Stochastic, MACD
VolatilitasSeberapa besar rata-rata pergerakan harga?ATR, Bollinger Bands
Support & resistanceDi mana harga mungkin berhenti atau berbalik?Fibonacci retracement, Ichimoku Cloud, Bollinger Bands
BreakoutApakah pergerakan besar akan terjadi?Bollinger Band Squeeze, ADX, Moving Average
Penempatan stop dan targetDi mana menempatkan stop dan profit yang realistis?ATR, Fibonacci extension

Cara mengelola risiko

Setup terbaik sekalipun bisa berujung rugi tanpa manajemen risiko yang solid. Setiap transaksi harus punya aturan jelas untuk stop, target profit, dan ukuran posisi.

Ukuran posisi

Risiko maksimal sebesar 1–2% dari saldo akun untuk satu transaksi.

Stop

Tempatkan stop di luar level struktur yang jelas: swing high/low terbaru, tepi Bollinger Band, level Fibonacci retracement, atau batas Ichimoku Cloud.

Target profit

Bidik profit setidaknya dua kali besar stop Anda. Gunakan level logis untuk exit, seperti Fibonacci extension, Bollinger Band sisi berlawanan, atau zona support dan resistance utama.

Kesalahan umum saat menggunakan indikator

1. Hanya Mengandalkan satu indikator

Tidak ada alat tunggal yang bisa memberi tahu persis saat harus buy atau sell. Gunakan minimal dua indikator yang saling melengkapi, misalnya indikator tren dipasangkan dengan alat momentum.

2. Mengabaikan kondisi pasar

Jika Anda memakai oscillator, seperti RSI atau Stochastic, saat tren sangat kuat, indikator ini sering “berteriak” reversal terlalu dini. Tentukan dulu jika pasar sedang tren atau ranging, lalu pilih indikator yang sesuai dengan kondisi tersebut.

3. Terlalu mengutak-atik pengaturan indikator

Menggoda rasanya terus mengubah pengaturan sampai grafik historis terlihat sempurna. Ini disebut curve-fitting, dan biasanya gagal saat trading live. Tetaplah pada default umum, seperti RSI 14 dan MACD 12-26-9, atau moving average di 20, 50, dan 200. Ubah hanya jika Anda punya alasan jelas.

4. Berharap indikator bisa memprediksi masa depan

Indikator bisa memberi sinyal, tetapi tidak tahu masa depan, dan pasar tidak bisa diprediksi. Indikator mengambil aksi harga masa lalu dan menampilkannya agar pola lebih mudah terlihat. Gunakan sebagai panduan dan selalu cari konfirmasi sebelum bertindak.

5. Menggunakan terlalu banyak indikator

Memenuhi grafik dengan terlalu banyak indikator hanya menimbulkan kebingungan. Anda akan mendapat sinyal yang saling bertentangan dan tidak akan tahu mana yang harus diikuti. Fokuslah pada dua atau tiga yang mencakup hal penting: tren, momentum, dan volatilitas atau struktur.

Tanya Jawab

Indikator apa yang bagus untuk pemula?

Moving Average, RSI, dan MACD mudah dibaca dan memberi informasi tentang tren, momentum, serta potensi pembalikan.

Bagaimana cara menggabungkan indikator?

Jangan menggabungkan indikator yang semuanya menunjukkan jenis informasi yang sama. Variasikan tiga jenis berbeda agar mendapat gambaran menyeluruh.

Apakah pengaturan perlu disesuaikan?

Pengaturan default sudah cukup. Anda bisa menyesuaikannya nanti jika sudah paham atas dampak perubahan tersebut.

Kesalahan apa yang sering dilakukan trader?

Menggunakan terlalu banyak indikator atau mempercayainya tanpa memeriksa aksi harga. RSI bisa menunjukkan overbought, tetapi itu tidak selalu berarti pergerakan sudah selesai.

Istilah penting

Overbought

Harga sudah naik terlalu jauh, terlalu cepat. Trader sering mengantisipasi pullback dari sini. Tanda umum adalah RSI di atas 70 atau Stochastic di atas 80.

Oversold

Harga turun terlalu cepat, dan banyak trader mencari pantulan (bounce). Anda akan sering melihat RSI di bawah 30 atau Stochastic di bawah 20.

Divergensi

Kadang harga dan indikator tidak sejalan. Harga bisa mencetak high baru, tetapi RSI membentuk lower high. Ketidakcocokan seperti ini sering menandakan momentum mulai kehabisan tenaga.

Standard Deviation

Ini adalah cara mengukur volatilitas. Pada Bollinger Bands, saat pita melebar, artinya standard deviation lebih tinggi dan pasar lebih fluktuatif. Saat pita menyempit, volatilitas lebih rendah.

Retracement

Dalam tren, harga tidak bergerak lurus naik atau turun. Sering ada tarikan balik sebagian sebelum berlanjut. Misalnya, saat tren naik, harga bisa turun ke level Fibonacci 38,2% sebelum naik lagi. Tarikan balik itu disebut retracement.

Extension

Extension adalah level Fibonacci yang melampaui 100 persen. Trader sering memakainya untuk menetapkan target profit. Level 127,2 persen dan 161,8 persen adalah dua yang paling umum.

Support

Level harga di mana pembeli cenderung masuk dan menghentikan penurunan. Banyak trader berharap harga memantul ketika mencapai level support.

Resistance

Level di mana penjual biasanya menahan kenaikan harga. Trader sering memperkirakan rally akan tertahan atau mengalami pullback di level resistance.

Indikator Lagging

Indikator yang bereaksi setelah harga bergerak. Ini mengonfirmasi tren ketika sudah berlangsung.

Indikator Leading

Indikator yang memberi sinyal lebih awal bahwa pembalikan mungkin akan terjadi.

Bagikan dengan teman:

FBS di media sosial

iconhover iconiconhover iconiconhover iconiconhover icon

Hubungi kami

iconhover iconiconhover iconiconhover iconiconhover icon
store iconstore icon
Unduh di
Google Play
store iconstore icon
Dapatkan MT4 di
App Store
store iconstore icon
Dapatkan MT5 di
App Store

Trading

Perusahaan

Mengenai FBS

Dampak sosial kami

Dokumen legal

Berita Perusahaan

FC Leicester City

Pusat Bantuan

Program kemitraan

Situs web ini dioperasikan oleh FBS Markets Inc.; Nomor Registrasi: 000001317; FBS Markets Inc. terdaftar di Financial Services Commission berdasarkan Securities Industry Act 2021, nomor lisensi 000102/31. Alamat Kantor: The Bentley, #16 Cor A Street & Princess Margaret Drive, Belize City, Belize.

FBS Markets Inc. tidak menawarkan layanan keuangan kepada penduduk di beberapa yurisdiksi tertentu, termasuk, tetapi tidak terbatas pada: AS, Uni Eropa, Inggris, Israel, India, Republik Islam Iran, Myanmar.

Transaksi pembayaran dikelola oleh HDC Technologies Ltd; Nomor Registrasi HE 370778; Alamat hukum: Arch. Makariou III & Vyronos, P. Lordos Center, Blok B, Kantor 203, Limassol, Siprus. Alamat tambahan: Office 267, Irene Court, Corner Rigenas & 28th October street, Agia Triada, 3035, Limassol, Siprus.

Nomor kontak: +357 22 010970; nomor tambahan: +501 611 0594. Nomor telepon Dukungan Pelanggan: 08001503301

Untuk kerja sama, silakan hubungi kami melalui [email protected].

Peringatan risiko: Sebelum Anda mulai trading, maka Anda harus benar-benar memahami risiko yang terlibat di dalam pasar uang, trading dengan margin, dan juga wajib mengetahui tingkat pengetahuan Anda.

Setiap bentuk penyalinan, reproduksi, dan materi apa pun dari website ini hanya tersedia dengan izin tertulis.

Informasi dalam situs web ini bukan merupakan nasihat, rekomendasi, atau ajakan untuk terlibat dalam aktivitas investasi apa pun.