• 15 Jan 2025
  • Dasar-dasar

Apa itu likuiditas? Contoh dan Penerapan di Dunia Nyata

MDP-6729_1_cover_1200x675.png

Apa itu likuiditas?

Ketika suatu aset (uang, saham, properti, kripto, dll.) dapat diubah menjadi uang tunai dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, hal ini disebut likuiditas. Semakin tinggi likuiditas, semakin mudah menjual aset dengan harga pasar. Sebagai contoh, tanah, barang koleksi, atau properti tidak terlalu likuid dibandingkan uang tunai dan setara kas.

Jenis likuiditas

Ada berbagai jenis likuiditas. Masing-masing berkaitan dengan tingkat likuiditas yang berbeda dan semuanya penting untuk membangun strategi investasi yang solid.

Likuiditas pasar

Likuiditas pasar merujuk pada seberapa mudah Anda dapat membeli atau menjual aset tanpa perubahan harga signifikan. Jika likuiditas pasar tinggi, Anda dapat dengan mudah menemukan pembeli atau penjual dengan harga pasar. Sebagai contoh, saham perusahaan besar, mata uang, kripto, dan obligasi pemerintah cukup likuid karena sering diperdagangkan. Sebaliknya, aset yang jarang diperdagangkan seperti properti atau barang koleksi tidak terlalu likuid: menjual rumah atau lukisan langka mungkin memakan waktu berbulan-bulan, dengan fluktuasi harga yang besar.

Faktor penting: Semakin banyak pembeli dan penjual di pasar, semakin mudah mencapai kesepakatan dengan harga yang diinginkan. Likuiditas pasar yang tinggi memungkinkan perdagangan yang lebih lancar dan mengurangi biaya transaksi.

Likuiditas akuntansi

Ketika sebuah perusahaan dapat melunasi utang jangka pendeknya (pinjaman, tagihan) dengan aset likuid seperti uang tunai, piutang, dan aset jangka pendek lainnya, hal ini disebut likuiditas akuntansi.

Seperti disebutkan sebelumnya, investasi jangka panjang dan properti cenderung kurang likuid.

Faktor penting: Indikator seperti rasio lancar dan rasio cepat membantu menilai likuiditas akuntansi, serta kondisi keuangan perusahaan (apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya).

Likuiditas pada tingkat aset

Ketika kita membahas aset tertentu, faktor penting adalah likuiditas pada tingkat aset. Jika Anda dapat mengonversi suatu aset menjadi uang tunai dengan nilai kerugian yang minimal, aset tersebut dianggap likuid (misalnya uang tunai, saham perusahaan, obligasi pemerintah). Tanah, peralatan, dan barang koleksi memiliki likuiditas rendah.

Faktor penting: Investor mempertimbangkan ini saat memilih aset untuk memastikan investor dapat mengakses dana saat dibutuhkan.

Likuiditas pada tingkat portofolio

Jenis berikutnya adalah likuiditas pada tingkat portofolio. Sederhananya, ini adalah konsep yang sama dengan likuiditas pada tingkat aset, tetapi merujuk pada portofolio secara keseluruhan: yaitu, seberapa cepat Anda dapat menjualnya tanpa kerugian. Anda dapat dengan mudah mengonversi portofolio aset likuid seperti saham atau obligasi menjadi uang, tetapi portofolio yang mencakup investasi jangka panjang atau aset langka sulit dijual dengan cepat.

Faktor penting: Likuiditas portofolio tergantung pada proporsi aset dengan likuiditas tinggi dan rendah di dalamnya.

Kebutuhan likuiditas yang berbeda di setiap sektor ekonomi

Setiap industri dan sektor memiliki kebutuhan likuiditas yang berbeda, berdasarkan seberapa cepat mereka membutuhkan akses ke uang tunai. Ini bergantung pada sifat, kebutuhan, dan tujuan spesifik dari industri tersebut.

Sebagai contoh:

  • Bisnis ritel membutuhkan likuiditas tinggi untuk membayar pemasok dan mengelola operasi harian.

  • Sama halnya organisasi perbankan dan institusi keuangan: mereka harus menjaga likuiditas tinggi untuk merespons permintaan pelanggan dengan cepat, memenuhi operasi harian, dan membayar kewajiban.

  • Perusahaan konstruksi mungkin bekerja dengan aset yang kurang likuid seperti tanah dan proyek jangka panjang.

  • Perusahaan teknologi mungkin memiliki likuiditas lebih rendah, tetapi bergantung pada investasi jangka panjang untuk tumbuh.

Faktor penting: Kebutuhan likuiditas setiap sektor bergantung pada operasinya, siklus arus kas, dan persyaratan regulasi. Dalam industri yang membutuhkan perputaran dana dan eksekusi transaksi yang cepat, likuiditas sangat penting.

Buka akun demo

Metode pengukuran likuiditas

Ada tiga metode utama untuk mengukur likuiditas dan menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

Rasio lancar: perhitungan dan contoh

Rasio lancar mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya (utang yang jatuh tempo dalam satu tahun) menggunakan aset jangka pendeknya. Rumusnya adalah:

MDP-6729_1200x400_2_ID.png

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki aset senilai $100.000 ($50.000 berupa uang tunai, $30.000 berupa piutang, dan $20.000 berupa inventaris) dan kewajiban sebesar $70.000 ($40.000 berupa utang usaha dan $30.000 berupa utang jangka pendek), rasio lancar berdasarkan rumus di atas adalah 1,43. Ini berarti bahwa untuk setiap $1 kewajiban, perusahaan memiliki $1,43 dalam bentuk aset, cukup untuk menutupi utangnya. Rasio di atas 1 umumnya dianggap cukup sehat (tetapi interpretasi yang lebih spesifik tergantung pada industrinya).

Rasio cepat (rasio acid-test): perhitungan dan contoh

Rasio cepat (juga disebut rasio acid-test) mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya menggunakan aset yang sangat likuid, tetapi tidak semua asetnya. Hal ini menjadikan perhitungan ini lebih akurat daripada rasio lancar. Istilah ‘acid-test’ mengacu pada tes cepat yang memberikan hasil instan.

Rumusnya sebagai berikut:

MDP-6729_1200x400_3_ID.png

Misalnya, jika perusahaan memiliki kewajiban sebesar $70.000, aset senilai $100.000, dan $20.000 dari aset tersebut adalah inventaris. Maka, rasio cepatnya adalah 1,14 yang cukup untuk memenuhi kewajiban tanpa perlu menjual aset dengan likuiditas rendah.

Rasio kas: perhitungan dan contoh

Ini adalah perhitungan likuiditas yang paling akurat. Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup uang tunai dan setara kas (misalnya, obligasi) untuk membayar utang jangka pendeknya. Rumusnya adalah:

MDP-6729_1200x400_4_ID.png

Jika perusahaan hanya memiliki $50.000 dalam bentuk uang tunai dan memiliki utang sebesar $70.000, rasio kasnya adalah 0,71, yang dianggap kurang sehat: uang tunai tersebut tidak cukup untuk menutupi semua utangnya (rasio kurang dari 1).

Rasio-rasio ini membantu memahami seberapa mudah perusahaan dapat melunasi utangnya dalam jangka pendek dan jenis aset apa yang dapat atau sebaiknya digunakan untuk melakukannya. Setiap rasio fokus pada aspek likuiditas yang berbeda, membantu pelaku bisnis dan investor membuat keputusan yang tepat.

Trading sekarang

Peringkat likuiditas pasar

Kita dapat membagi semua jenis aset ke dalam tiga kategori utama berdasarkan likuiditasnya.

Likuiditas tinggi:

  • Uang tunai dan setara kas: Aset paling likuid karena tidak perlu dikonversi untuk digunakan. Selain itu, tidak ada risiko kehilangan nilai saat digunakan.

  • Saham perusahaan besar seperti Apple atau Amazon: Saham ini biasanya mudah diperdagangkan di bursa saham karena pembeli dan penjual hampir selalu tersedia.

  • Obligasi pemerintah: Anda dapat dengan cepat menjual obligasi pemerintah di pasar, karena obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah yang stabil (misalnya, Obligasi AS). Investor sering menganggapnya sebagai aset yang aman (safe haven) di pasar keuangan, sehingga obligasi ini diperdagangkan secara luas dan dipercaya.

Likuiditas medium:

  • Obligasi korporasi memiliki likuiditas lebih rendah dibandingkan obligasi pemerintah karena permintaannya lebih rendah. Likuiditas juga tergantung pada kredibilitas perusahaan dan kondisi pasar. Misalnya, obligasi dari perusahaan S&P 500 relatif mudah dijual, tetapi obligasi dari perusahaan kecil mungkin memerlukan waktu lebih lama.

  • Saham kapitalisasi kecil atau saham yang kurang populer bisa lebih sulit dijual karena lebih sedikit diperdagangkan.

  • Komoditas memiliki likuiditas yang bervariasi tergantung pada aktivitas pasar. Komoditas seperti emas atau perak lebih likuid, sedangkan komoditas fisik seperti minyak memerlukan logistik dan dokumen tambahan, yang mengurangi likuiditasnya.

Likuiditas rendah:

  • Properti atau barang koleksi: Transaksi properti memerlukan waktu untuk menemukan pembeli, menegosiasikan harga, dan menyelesaikan dokumen. Terkadang, Anda harus menurunkan harga secara signifikan untuk menyelesaikan transaksi dengan cepat, dan harga dapat berfluktuasi besar berdasarkan kondisi pasar dan lokasi. Barang koleksi langka seperti karya asli Picasso memerlukan waktu untuk menemukan pembeli dan menyepakati harga.

  • Investasi ekuitas swasta dan modal ventura: Lebih sulit menemukan pembeli untuk investasi ini. Investasi ini dilakukan di perusahaan swasta dan tidak ada pasar publik untuk perdagangan cepat.

Faktor penting: Likuiditas aset bergantung pada volume perdagangan, kedalaman pasar, transparansi pasar, dan selisih (spread) antara harga beli dan jual. Semakin cepat transaksi dapat dilakukan, semakin tinggi likuiditas aset tersebut.

Dampak likuiditas

Likuiditas memainkan peran penting bagi investor individu, perusahaan, industri, pemerintah, dan ekonomi secara keseluruhan.

Misalnya, seorang individu mungkin perlu menjual mobilnya dengan cepat untuk membayar tagihan darurat (likuiditas tingkat aset). Sebuah perusahaan memastikan dapat membayar gaji karyawan tepat waktu (likuiditas akuntansi). Pemerintah mengelola cadangan kas selama krisis ekonomi untuk mendanai layanan publik (likuiditas pasar dan sektor).

Berikut adalah beberapa hal penting yang dapat dipengaruhi oleh likuiditas.

Harga aset

Aset dengan likuiditas tinggi, seperti saham perusahaan besar atau mata uang kripto populer, cenderung memiliki harga yang lebih stabil. Karena volume trading yang tinggi, harga aset berubah secara perlahan, dan Anda biasanya dapat menjual atau membeli dengan harga yang mendekati harga pasar.

Sebaliknya, aset dengan likuiditas rendah (misalnya, properti atau kripto langka) dapat berfluktuasi secara signifikan dalam harga karena jumlah pembeli atau penjual yang terbatas.

Risiko

Likuiditas tinggi juga mengurangi risiko. Jika Anda dapat membeli atau menjual dengan mudah, Anda dapat yakin tidak akan mengalami kerugian besar saat kondisi pasar berubah.

Namun, likuiditas rendah meningkatkan risiko: ketika aset yang dipegang dalam waktu lama menjadi bermasalah, investor menghadapi kerugian besar, terutama selama volatilitas pasar jika aset memerlukan waktu lama untuk dijual.

Kemampuan berinvestasi

Likuiditas tinggi memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Mudah untuk masuk dan keluar dari trade, memungkinkan trader merespons perubahan pasar dengan cepat dan menyesuaikan strategi investasi (yang juga mengurangi risiko).

Memiliki banyak aset yang tidak likuid dapat membatasi kemampuan Anda untuk berinvestasi. Anda mungkin tidak dapat menjual aset dengan cepat saat dibutuhkan, dan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan kondisi pasar yang menguntungkan.

Stabilitas keuangan

Likuiditas tinggi berkontribusi pada stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Ini mendukung ekonomi yang sehat dan mengurangi risiko krisis ekonomi. Namun, ketika aset tidak dapat dijual dengan cepat, hal ini dapat menyebabkan rendahnya likuiditas di pasar dan memicu masalah serta ketidakstabilan ekonomi.

Ketersediaan kredit

Likuiditas tinggi memfasilitasi akses ke kredit. Ketika bank dan institusi keuangan dapat menjual aset dengan cepat atau menyediakan likuiditas, mereka lebih bersedia untuk memberikan pinjaman. Namun, ketika aset atau sekuritas sulit dijual, pemberian kredit menjadi terbatas karena institusi keuangan akan kurang bersedia untuk meminjamkan.

Kesimpulan

Likuiditas sangat penting untuk stabilitas keuangan. Ini memengaruhi keputusan di setiap level, mulai dari individu yang mengelola keuangan skala kecil, hingga bisnis dan investor skala besar. Dengan memahami berbagai jenis likuiditas dan cara pengukurannya, individu atau perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat untuk mengoptimalkan dana, mengurangi risiko, dan memanfaatkan peluang sebaik mungkin.

Daftar sekarang

Bagikan dengan teman: