Berita Fundamental
Momentum penjualan dolar terus berlanjut dan volume perdagangan kemungkinan akan berkurang menjelang liburan Paskah. Dolar AS babak belur setelah pemerintah AS mengancam, memberlakukan, dan kemudian menunda tarif masif, sehingga merusak kepercayaan investor terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi AS. Meski sempat menguat pasca pembicaraan dagang AS-Jepang, dimana kedua negara tersebut tidak mendiskusikan atau mempermasalahkan nilai tukar masing-masing mata uang negara mereka.
Ketua FED Powell, dalam sambutannya di Economic Club of Chicago, mengatakan tarif yang lebih besar dari perkiraan kemungkinan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat. Bank Sentral akan menunggu lebih banyak data tentang arah ekonomi sebelum membuat perubahan apa pun pada suku bunga.
Dolar AS bersiap mencatatkan kerugian mingguan keempat berturut-turut pada hari Kamis karena kebijakan tarif mendorong investor menjauh dari aset-aset AS, meskipun dolar terangkat dari level terendah tujuh bulan terhadap yen karena adanya negosiasi dagang AS-Jepang.
Waspadai keberlanjutan pelemahan dolar AS, meskipun beberapa faktor laporan ekonomi masih menunjukkan hal positif. Indeks dolar masih berkisar di bawah 100, sehingga pemulihan di atas angka tersebut bisa menjadi game changer sentimen saat ini.
Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketujuh kalinya dalam setahun pada hari Kamis malam ini WIB, dengan tujuan untuk menopang ekonomi yang sudah terpuruk yang akan menerima pukulan besar dari tarif AS.
Outlook EURUSD

EURUSD berbalik rebound dan ditutup bullish pada perdagangan kemarin. Namun kenaikan ini masih di bawah high sebelumnya 1.1424. EURUSD masih berpeluang bullish jika menembus resistance high dan 1.1447, dengan menargetkan resistance 1.1496. Indikator RSI yang berada di atas 50% juga memberikan indikasi dukungan bullish.
Sementara itu, peluang koreksi juga masih harus menguji support 1.1314.
Resistance: 1,1447, 1,1496
Support: 1,1314, 1,1230