Setiap trader harus menemukan pendekatan yang sesuai dengan keterampilan, toleransi risiko, tujuan keuangan, dan tingkat pengalamannya. Seperti halnya usaha keuangan lainnya, pembelajaran berkelanjutan, kemampuan beradaptasi, dan eksekusi disiplin adalah elemen utama untuk sukses di dunia trading yang penuh tantangan.
Glosarium
Tren
Gerakan harga yang berkelanjutan ke satu arah. Dalam tren naik, harga naik, membentuk higher high dan higher low. Dalam tren turun, harga turun, membentuk lower high dan lower low.
Mean reversion
Gagasannya adalah ketika harga bergerak terlalu jauh dari rata-ratanya, sering kali akan berayun kembali menuju rata-rata tersebut. Trader menggunakan konsep ini saat trading melawan tren.
Nilai harapan
Ukuran jika suatu strategi menghasilkan uang seiring waktu. Nilai harapan menggabungkan win rate dan rata-rata ukuran untung serta rugi menjadi satu angka yang menunjukkan harapan keuntungan atau kerugian per trade.
Penentuan ukuran posisi
Proses menentukan seberapa besar setiap trade seharusnya. Ini biasanya didasarkan pada ukuran akun, persentase risiko, dan jarak stop-loss, memastikan tidak ada satu trade yang bisa menghabiskan modal Anda.
Slippage
Ketika order Anda dieksekusi pada harga yang berbeda dari perkiraan, sering karena pasar bergerak cepat atau likuiditas tipis. Ini bisa membuat kerugian lebih besar atau keuntungan lebih kecil.
Tanya Jawab
Apa itu aturan 2% dalam trading?
Aturan 2% merujuk pada strategi manajemen risiko yang menyarankan untuk merisikokan tidak lebih dari 2% dari modal trading pada satu trade. Dengan mematuhi aturan ini, trader dapat membatasi potensi kerugian dan melindungi modal. Contoh: jika modal $10.000, trader sebaiknya tidak merisikokan lebih dari $200 (2% dari $10.000) pada satu trade. Mengikuti aturan 2% membantu menjaga konsistensi manajemen risiko dan mencegah eksposur berlebih terhadap kerugian.
Apa itu aturan 1% dalam trading?
Aturan 1% menyarankan untuk tidak merisikokan lebih dari 1% dari modal trading pada satu trade. Ini mirip dengan aturan 2%, tetapi lebih konservatif dalam hal manajemen risiko.
Apa itu trailing stop-loss?
Trailing stop-loss adalah order yang menyesuaikan stop-loss secara dinamis sesuai pergerakan harga. Saat trade menjadi lebih menguntungkan, stop-loss otomatis mengetat, mengamankan keuntungan sekaligus memberi ruang untuk potensi kenaikan lebih lanjut.
Bisakah order stop-loss menjamin bebas kerugian?
Order stop-loss tidak dapat menjamin nol kerugian, tetapi ini merupakan alat manajemen risiko untuk membatasi kerugian pada level yang telah ditentukan. Kondisi pasar, slippage, dan gap bisa memengaruhi efektivitas stop-loss.
Apa saja jenis stop utama?
Stop order: Menjadi market order saat harga stop tercapai. Anda pasti akan keluar, meski tidak selalu pada level yang Anda tetapkan.
Stop-limit order: Berubah menjadi limit order pada harga yang dipilih. Anda hanya akan keluar jika pasar memenuhi limit Anda. Risikonya adalah order Anda bisa tidak terekskusi jika harga bergerak cepat melewatinya
Trailing stop: Mengikuti harga otomatis saat menguntungkan, mengunci keuntungan sambil memberi ruang bagi potensi kenaikan lebih lanjut.
Stop berbasis ATR: Gunakan volatilitas (seperti 2× ATR) untuk menentukan jarak.
Stop berbasis struktur: Ditempatkan di luar swing high atau low terbaru.
Di mana sebaiknya menempatkan stop?
Tergantung pada pendekatan Anda. Dalam tren naik, trader mungkin menempatkan stop sedikit di bawah swing low terakhir. Jika volatilitas tinggi, stop berbasis ATR memberi ruang lebih untuk trading. Trader jangka pendek bisa memakai stop lebih ketat, sedikit di luar support atau resistance terdekat. Tujuannya adalah menempatkan stop pada level harga yang logis, bukan jarak acak.
Apa itu gap dan risiko slippage?
Gap terjadi ketika pasar melompati harga, sering setelah akhir pekan atau berita besar. Jika Anda memiliki stop di dalam gap, eksekusi akan terjadi pada harga berikutnya yang tersedia, yang bisa jauh lebih buruk. Slippage serupa, tetapi terjadi selama pergerakan cepat ketika order tidak bisa dieksekusi pada harga stop secara tepat. Keduanya adalah risiko trading normal. Menutup posisi sebelum akhir sesi atau menjaga ukuran posisi kecil membantu mengurangi dampak.
Kapan sebaiknya menyesuaikan stop?
Jika pasar bergerak menguntungkan, Anda bisa menyesuaikan stop ke titik impas sehingga Anda tidak akan rugi jika trade gagal. Jika bergerak lebih tinggi, gunakan trailing stop untuk mengikuti harga dan mengunci keuntungan. Di sisi lain, Anda tidak boleh memindahkan stop lebih jauh hanya untuk menghindari terpicu saat harga bergerak melawan Anda. Kurangnya disiplin semacam itu justru meningkatkan risiko dan bisa menyebabkan kerugian besar.