
Jika Anda sudah akrab dengan dunia trading, Anda mungkin sudah mengetahui dasar-dasar analisis fundamental dan teknis. Secara umum, analisis fundamental menjawab pertanyaan “Mengapa pasar bergerak?” dan analisis teknis menjawab persoalan “Kapan pergerakan harga akan terjadi?”. Namun, Anda mungkin belum mengetahui jenis analisis yang menggabungkan fundamental dan teknis sekaligus. Metode ini disebut VSA (volume spread analysis) dan banyak digunakan oleh para trader saham. Di sini, kami akan menjelaskan penerapan VSA dalam trading forex.
Apa itu VSA?
VSA ditemukan oleh Richard D. Wyckoff, yang mulai melakukan trading saham sejak usia 15 tahun. Pada akhir abad ke-20, Tom Williams menyempurnakan riset Wyckoff dan mengembangkan metodologi miliknya sendiri. Dalam bukunya “Master the Markets,” ia menyebutkan pentingnya perbedaan harga (spread) yang berkaitan dengan volume dan harga penutupan.
Jadi, apa sebenarnya inti dari VSA? Analisis spread volume adalah jenis analisis yang didasarkan pada volume dan spread dari candlestick. Analisis ini mencoba mengungkap perbedaan antara penawaran dan permintaan yang diciptakan oleh pemain besar (trader profesional, institusi, bank, dan market maker) di pasar forex. Jika Anda tahu cara membaca tindakan pemain besar, ini bisa memberikan sinyal yang baik untuk masuk ke pasar (entry).
Komponen utama dalam VSA
Anda perlu menentukan tiga variabel utama untuk mengetahui keseimbangan antara penawaran dan permintaan:
Jumlah volume pada batang harga.
Tinggi dan rendahnya batang harga (range).
Harga penutupan.