Bank of England (BoE) menghadapi salah satu tantangan kebijakan paling kompleks dalam dekade terakhir: apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter, atau justru mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama demi mengatasi inflasi yang tetap tinggi dibanding target?
Dalam beberapa bulan terakhir, tekanan terhadap BoE semakin meningkat dari sisi politik, bisnis, dan masyarakat luas yang mulai terdampak oleh suku bunga tinggi sejak pertengahan 2022. Namun, meskipun inflasi utama mulai menurun, inflasi jasa dan upah tetap menunjukkan kekakuan yang tinggi—menjadikan proses pelonggaran jauh lebih berisiko dibanding bank sentral lain seperti Fed atau ECB.
Angka inflasi tahunan (YoY) per Juni 2025 berada di angka 3,6%, sudah turun dari puncak 11,1% yang terjadi pada Oktober 2022, meski masih berada di atas target bank sentral 2%. Sementara angka tersebut, lebih tinggi dari angka 1,7% yang terjadi pada September 2024.

Pada pertemuan kebijakan Juni, Bank of England memberikan suara 6-3 untuk mempertahankan suku Bunga Bank di 4,25% pada rapat bulan Juni, di tengah kondisi yang menantang akibat meningkatnya ketidakpastian global dan tekanan inflasi yang terus berlanjut. Tiga anggota mendukung penurunan 0,25 poin persentase menjadi 4%, meskipun investor memperkirakan akan terjadi selisih pendapat 7-2.

Bank sentral memberikan catatan bahwa inflasi harga konsumen (IHK) kemungkinan akan tetap berada pada tingkat saat ini hingga akhir tahun sebelum kembali menurun mendekati target tahun depan. Selain itu, bank sentral juga memperingatkan adanya "risiko inflasi dua sisi", yang menyatakan kekhawatiran atas kenaikan harga energi dan potensi gangguan perdagangan akibat usulan tarif AS. Bahkan, pertumbuhan PDB Inggris yang mendasarinya "tampaknya tetap lemah", diikuti pasar tenaga kerja "terus melemah".
Perekonomian menyusut sebesar 0,1% pada bulan Mei dan 0,3% pada bulan April, yang menurut banyak ekonom disebabkan oleh ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan tarif Trump dan pajak bisnis tambahan dalam anggaran Oktober lalu, yang mulai berlaku pada bulan April.

Kebijakan Suku Bunga BOE Agustus 25
Para pembuat kebijakan Bank of England (MPC) diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 0,25% menjadi 4% minggu ini untuk mencegah ekonomi merosot di tengah meningkatnya pengangguran dan pukulan terhadap perdagangan global dari putaran baru tarif impor Donald Trump.
Ini merupakan pemangkasan ke-5 kalinya sejak Agustus lalu dan membuat tingkat suku bunga Inggris kembali ke tingkat sebelumnya di bulan Maret 2023.
MPC akan menerbitkan proyeksi/outlook terbaru pada hari Kamis yang mungkin bernada dovish, yang menunjukkan bahwa periode stagnasi ekonomi sudah dekat, disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan selama tahun depan sementara inflasi tetap tinggi.
Pasar mengantisipasi kemungkinan dua kali pemangkasan lagi, sehingga suku bunga menjadi 3,75 persen pada musim panas tahun depan.
OUTLOOK GBPUSD

Berdasarkan grafik harian (D1), GBPUSD berada di bawah resistance kuat 1.3378 dan berpotensi untuk bergerak bearish menuju support 1.3170 dan menargetkan MA200 1.2982. Peluang rebound sementara masih dimungkinkan untuk menguji ulang resistance kuat tersebut.
GBPUSD bisa kembali positif jika ada pemicu harga yang membawa aset naik ke atas resistance kuat 1.3378 atau menuju ke atas 1.3400.
OUTLOOK GBPJPY

GBPJPY gagal mempertahankan bullish di atas resistance 198.39 sehingga terkoreksi tajam mendekati support 193.97 yang juga berhimpit dengan MA200. Jika MA200 bertahan, maka ada peluang rebound untuk kembali ke area netral atau positif.
Sementara itu, peluang rebound atau bullish masih akan terbatas oleh MA50 sebagai resistance dan level 198.
OUTLOOK EURGBP

Berdasarkan grafik harian (D1), terlihat EURGBP terkoreksi ke bawah support 0.8690 yang saat ini akan menjadi resistance. Pola Lower High memberikan peluang bearish lebih lanjut menuju support terdekat 0.8607. Kemunculan divergensi bearish juga memberikan dukungan untuk bearish.